20080617

Anakku...

Puji Tuhan! Setelah menunggu sekian lama, anak kami lahir pada 28 Mei 2008 di Yogya. Darrell Nathan Raditama. Darrell berarti berkat dari Sorga. Nathan berarti hikmat dari Tuhan. Raditama berarti anak pertama. Setidaknya itulah makna sepengetahuan kami.


Prosesnya cukup panjang. Sejak 27 Mei 2008, istri saya sudah mengalami pecah ketuban. Malamnya, dia merasakan sakit yang timbul tenggelam. Makin lama, rasa sakit itu semakin sering. 28 Mei 2008 pukul 1 dini hari, istri saya ke rumah sakit. Hari rabu itu kami lalui dengan sangat lama. Rasa sakit mendera berkali-kali. Kasihan bila melihatnya berjuang.

Subuh berangsur pagi, pagi berangsur siang, siang berangsur petang. Namun tanda-tanda kelahiran belum juga mengalami kemajuan. Akhirnya, pada pukul 16.50, istri saya sudah mencapai bukaan akhir dan dibawa ke ruang bersalin. Dengan persiapan sebentar bersama dokter, bidan dan suster, istri saya mulai berjuang mengeluarkan sang bayi.

Detik demi detik. Menit demi menit. Istri saya mengejan dan mengejan. Sebagian kepala bayi sudah sempat keluar. Namun masuk lagi karena dorongan yang kurang kuat. Hal ini terjadi hingga empat atau lima kali. Setelah usaha berkali-kali tidak berhasil, dokter menyarankan agar bayi kami dibantu dengan alat vakum. Namun istri dan saya tidak setuju.

Akhirnya, demi melahirkan secara normal, istri saya sebentar beristirahat. Saya pun mendukungnya agar sebentar bernafas. Demi anak, saya minta istri saya mengerahkan segenap tenaganya. Setelah dirasa cukup, istri saya mengejan. Dokter, bidan dan suster turut memberi semangat. Kepala bayi kami keluar sedikit demi sedikit. Diikuti tubuh lalu kakinya. Seorang bayi laki-laki telah lahir.

Pecahlah tangis bayi di ruang bersalin ini. Kulihat dengan seksama bayi itu ketika digendong suster. Puji Tuhan dalam hati karena organ tubuhnya lengkap. Bayi itu dibersihkan dan dibungkus dengan selimut. Karena tangisannya kurang kuat, bayi kami dibantu alat untuk mengeluarkan cairan yang mungkin masuk ke dalam tubuhnya.


Segalanya terasa berbeda sejak itu. Kami memiliki seorang anak. Anak yang Tuhan titipkan kepada kami. Saya masih sering merasa takjub, sedikit tidak percaya atas apa yang telah terjadi. Tuhan menitipkan seorang anakNya kepada kami.

Terima kasih kepada semua teman yang banyak menolong kami. Depa, Noula, Kak Susi, Mike, Nukie, Pece, Shinta, Seoul dan semua yang nggak sempat saya sebut namanya. Tuhan memberkati...

No comments: