20080801

Anak Negeri

Ilir-ilir*)
Ilir-ilir
Tandure wis ngalilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar

Cah angon
Cah angon
Penekno belimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodot tiro

Dodot tiro
Dodot tiro
Kumitir bedah pinggire
Domano jelumantono
Kanggo sebo mengko sore

Pumpung padang rembulane
Pumpung jembar kalangane
Giyo sorak
Sorak hore

Anak-anak negeri bermain di bawah rembulan
Batu, pohon, daun dan tanah menjadi kawan
Bapak Ibu bercengkerama dengan penduduk desa
Menjelang panen raya dengan sukacita

Negeri ini katanya negeri impian
Di mana melimpah ruah susu dan madu
Air mengalir bening dari gunung ke lautan
Buah ranum, padi berbulir tepat waktu

Namun semua tinggal kenangan
Seiring embun menguap di bawah terik mentari
Seiring traktor merambah hutan
Seiring sawah menjadi bangunan tegak berdiri

Anak-anak negeri lenyap seperti debu disapu angin
Menabur benih, memetik bulir sudah tak mungkin
Sekolah pun seperti mimpi di siang hari
Anak-anak negeri mengungsi dari rumah sendiri

Alam tak ramah lagi kepada manusia
Buah dan padi harus ditebus dengan segenggam rupiah
Padahal dulu anak-anak negeri dapat memetiknya sesuka hati
Namun semua kini harus dihadapi dengan harga mati

Hukum rimba di tengah kota
Mengubah manusia menjadi serigala
Anak-anak negeri luruh tanpa daya
Hidupnya menjelang senja

PDF 27
Akhir Juli 2008

*) Ilir-ilir adalah lagu dari Jawa. Tidak diketahui siapa pengarangnya dan sejak kapan dinyanyikan. Ada dugaan bahwa lagu ini diperkenalkan oleh salah satu Wali Sembilan dalam penyebaran agama Islam. Lagu ini biasa dinyanyikan anak-anak di Jawa Tengah saat bermain di bawah sinar bulan purnama.