Hari ini, Jakarta mengawali hari dengan cuaca cerah. Setelah dua hari dirundung mendung dan hujan, hari ini terasa lebih baik. Tak perlu lagi melepas sepatu dan mengenakan jas hujan saat mengendarai sepeda motor ke kantor. Tak perlu lagi membersihkan cipratan lumpur dari kaki di kamar kecil sebelum menuju ruang kerja.
Entah kenapa, hujan seringkali identik dengan kesulitan dan hambatan. Seperti istilah "mendung" yang kadang diartikan sebagai cobaan atau ujian hidup. Hujan menghalangi banyak orang yang sebenarnya sudah siap menuju sekolah, kantor atau mana pun untuk beraktivitas. Hujan membuat orang mengeluh dan menggumam "ck".
Di sudut lain Jakarta, puluhan anak putus sekolah menyambut hujan dengan semangat. Dengan berbekal payung, mereka menawarkan jasa payung kepada siapa saja yang lupa sedia payung sebelum hujan. Dengan rupiah seiklasnya, kita bisa melindungi hampir seluruh badan kita dari terpaan air hujan.
Di sudut lain pula, sebagian petani bersyukur mendapat limpahan energi cuma-cuma dari Tuhan di Sorga. Hujan membuka harapan terhadap musim panen di depan.
Kita pun mendapat berkat dari hujan. Hujan menyapu segala kecemaran udara. Nafas menjadi lebih lega karena debu dan asap lenyap. Udara pun lebih sejuk memenuhi paru-paru kita yang ringkih.
Semoga hujan kali ini membawa berkat bagi kita. Nggak perlu bersungut-sungut berkepanjangan atas cipratan lumpur dari bis kota. Hujan ini sebagai tanda Tuhan masih memerhatikan kita, berkatNya tetap tercurah.
20070621
Hujan
Posted by Edwison at 12:20
Labels: tempolong ludah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
I love hujan koq Win ^_^
Sumpeh deh..
Post a Comment