Sekali lagi menjalani hari.
Saat ini, Bangsa Amerika sedang merayakan kemerdekaannya. Entah di tahun yang ke berapa.
Saya tetap duduk di meja kerja di tepi jendela sambil sesekali menatap pemandangan selatan Jakarta yang masih asri. Matahari di luar sana menyengat kulit, sedangkan ruangan saya cukup sejuk dengan pendingin buatan. Segelas kopi robusta menemani saya. Kopi yang diseduh dengan air yang dipanaskan dengan pemanas buatan pula.
Terima kasih, Tuhan, untuk nafas yang masih boleh berhembus. Sejujurnya, saya sedang menantikan ajal tiba. Berharap maut datang lebih cepat. Berhubung Tuhan masih berkehendak lain, maka saya jalani hidup saya. Berusaha menjalaninya lebih dari sekadar "apa adanya" agar orang berkata bahwa saya hidup cukup baik di sisi liang lahat saya kelak.
Salam.
20070704
Ragunan di Siang Hari
Posted by Edwison at 10:17
Labels: tempolong ludah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Hmmmm .... romantic. Met kenal deh. Kenal Ragunan, kenal Sisil dunk ... slam knal!!
Post a Comment